April 27, 2024

Pengajian Ahad Kliwon Bersama IPDA Zainal dan AKP Sri Susanti

Bantul (14/1) – Sebagai agenda rutin yang dilaksanakan setiap 35 hari sekali, pada 14 Januari 2024 pengajian rutin Ahad Kliwon diselenggarakan di SMP Unggulan ‘Aisyiyah Bantul. Kegiatan yang dilaksanakan di Masjid At-Tanwir SMPU Bantul tersebut mendatangkan IPDA Zainal (Panit Binmas Bantul) dan AKP Sri Susanti (Kanit Lantas Bantul) sebagai narasumber. Acara Pengajian Ahad Kliwon kali ini terasa istimewa karena selain pengajian, juga dilaksanakan sosialisasi tentang tertib berlalu lintas. Sosialisasi tertib berlalu lintas dilakukan karena saat ini marak anak-anak sekolah menengah yang belum cukup umur tapi sudah mengendarai kendaraan bermotor.

Acara pengajian Ahad Kliwon kali ini dikoordinir oleh kelas VIII Hawa. Setelah dibuka dengan pembacaan kalam Ilahi, IPDA Zainal menyampaikan materi pengajian terkait Pendidikan anak dalam Islam. Merujuk QS An-Nisaa’ ayat 9:

“Dan hendaklah takut kepada Alloh, orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Maka, hendaklah mereka bertaqwa kepada Alloh dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”

Hendaklah para orangtua merasa khawatir dengan keadaan putra putri keturunannya, khawatir jikalau mereka lemah, baik lemah ilmu/ukhrowi maupun lemah materi/duniawi. Para orangtua harus mempersiapkan anak untuk menghadapi zaman mereka.

Sebagaimana dijelaskan oleh IPDA Zainal, ada 3 hal yang perlu disiapkan untuk anak-anak kita, yaitu:

  1. Ilmu dan iman
  2. Akhlaq
  3. Skill (kemampuan) sebagai personal branding

ILMU DAN IMAN

Dalam salah satu hadits Rasul, “Barangsiapa mencari dunia hendaklah dengan ilmu, dan barangsiapa mencari akhirat hendaklah dengan ilmu.” Hadits tersebut menunjukkan keutamaan ilmu untuk meraih kesuksesan dunia dan akhirat.

Dalam hal keimanan, Al-Qur’an telah memberikan tuntunan tentang pendidikan keimanan bagi anak. Sebagaimana disebutkan dalam QS Luqman ayat 13, yang potongan ayatnya sebagai berikut:

“… Hai anakku, janganlah engkau mempersekutukan Alloh. Sesungguhnya mempersekutukan Alloh adalah kezaliman yang besar.”

Ajaran tauhid – mengesakan Alloh sebagai satu-satunya sesembahan, menjadi dasar penting yang harus ditanamkan kepada anak-anak sejak mereka masih kecil, dimulai dengan mengajak mereka sholat, kemudian mengenalkan mereka kepada kitab sucinya, yaitu Al-Qur’an.

AKHLAQ

Setelah penanaman ilmu dan iman, hal yang perlu diajarkan sejak dini kepada anak-anak adalah akhlaqul karimah (akhlaq yang mulia/terpuji).

Anak-anak zaman sekarang, jika dibandingkan dengan anak-anak zaman dahulu, akhlaqnya berbeda jauh. Saat ini, sebagian besar anak-anak tidak berakhlaq baik. Hal ini perlu menjadi koreksi bersama; apakah hal tersebut terjadi karena kesalahan anak semata, atau juga karena kelalaian orangtua dalam mendidik dan memberi teladan bagi mereka?

Dalam salah satu riwayat disebutkan, orangtua yang ahli ibadah dan berakhlaq mulia, yang sudah bersiap untuk masuk ke dalam Surga, bisa diseret ke Neraka lantaran orangtua tersebut melalaikan tugas utama mereka sebagai orangtua, yaitu mendidik anak-anaknya untuk mengenal Tuhannya. Hal ini menunjukkan betapa tugas mendidik anak bukanlah hal yang remeh dan ringan, melainkan sesuatu yang akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Alloh kelak.

Orangtua hendaknya tidak hanya mau’idzoh hasanah (mengajarkan yang baik), tetapi juga menjadi uswatun hasanah (teladan yang baik) bagi anak-anaknya. Dan sebaik-baik teladan adalah Rasul Muhammad SAW.

Terkait dengan Pendidikan akhlaq, hal yang tidak kalah pentingnya adalah perihal birrul walidain (berbakti kepada kedua orangtua). Anak yang iman dan akhlaqnya terdidik dengan baik, akan memiliki semangat birrul walidain yang tinggi. Tidak akan menganggap orangtua sebagai beban yang merepotkan. Anak sholih yang seperti inilah yang menjadi dambaan setiap orangtua, yang diharapkan akan menjadi salah satu amal jariyah saat orangtua sudah meninggal.

SKILL (KETERAMPILAN) SEBAGAI PERSONAL BRANDING

Setelah penanaman ilmu, iman, dan akhlaq, orangtua juga harus membekali anak dengan skill /keterampilan sesuai bakat masing-masing anak. Ada yang berbakat olahraga, seni, beladiri, apapun itu asalkan merupakan kegiatan yang positif dan tidak bertentangan dengan aturan agama, hendaknya orangtua mendukung dan memfasilitasi.

Salah satu perkataan Umar bin Khattab, “Ajarilah anak-anakmu berkuda, berenang, dan memanah.” Dapat dimaknai bahwa orangtua hendaknya membekali anak-anak dengan keterampilan yang akan berguna bagi mereka. Keterampilan yang dimiliki anak-anak akan menjadi personal branding bagi mereka dan nantinya akan memudahkan mereka menghadapi zaman saat mereka harus memulai kehidupan mereka sendiri.

——-

Penjelasan dari IPDA Zainal disambung dengan sosialisasi tertib berlalu lintas yang disampaikan oleh AKP Sri Susanti selaku Kanit Lantas Bantul. Seperti dijelaskan oleh AKP Susanti, begitu beliau akrab disapa, pada tahun 2022 kabupaten Bantul menempati posisi no.2 nasional jumlah kecelakaan lalu lintas terbanyak. Dan kebanyakan adalah anak-anak di bawah umur, yang semestinya belum mendapat izin untuk menaiki kendaraan bermotor. Hal tersebut sangat memprihatinkan.

Menurut AKP Susanti, ada beberapa alasan mengapa anak di bawah umur (di bawah 17 tahun) tidak diizinkan mengendarai kendaraan bermotor:

  • anak di bawah umur belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Karena syarat memiliki SIM adalah memiliki Kartu Tanda Penduduk, dan usianya minimal 17 tahun.
  • Secara psikis, kondisi anak di bawah umur masih labil.

Anak-anak di bawah umur kebanyakan mengendarai kendaraan bermotor untuk unjuk gengsi dengan teman-teman pergaulan mereka.

  • Anak di bawah umur belum terkena hukum. Hal inilah yang akhirnya akan menjadi beban dan tanggung jawab orangtua apabila anak-anak di bawah umur melakukan pelanggaran,

Acara sosialisasi tertib berlalu lintas lebih banyak diisi dengan sharing cerita, pengalaman, dan juga pertanyaan-pertanyaan dari wali murid yang hadir pada acara tersebut. Antusiasme para wali murid saat acara sosialisasi ditutup dengan melakukan yel keselamatan bersama, yang dipimpin oleh AKP Susanti. Stop pelanggaran! Stop kecelakaan! Keselamatan untuk kemanusiaan!

Tetap patuhi peraturan berlalu lintas dan jaga keselamatan bersama.

(fa)